NYANYIAN KEBANGKITAN

Dada bungkam mulai bergaris rata, yang terpotret dalam api senyali lilin, yang meredup pudar, hingga mengkristal dingin dalam waktu sang penguak gumpalan sejarah.

Dan persaksian itu wahai uhud... yang membariskan pedang-pedang dahaga dari jeritan pilu bayi-bayi yang kehabisan air tetek ibunya.

Dan pepohonan kurma kala kering kerontang, karna kemarau panjang yang melilit jazirah arab saat itu, yang hanya mampu menanggalkan duka, diatas punggung unta.

Kekeringan moral mencekik, teriakan lapar meremuk usus, dan kecompang campingan alam semesta yang mengeringkan kerangka dunia.

Inilah wahai manusia... suatu legenda yang pernah tertulis pada batu-batu masa yang bisu, masa yang meruntuhkan urat-urat nadi langit, masa yang menggoncangkan syaraf-syaraf bumi...
Masa jahiliyah yang berbaur darah bermandikan air mata

Kala terdengar lengkingan tangis seorang bayi mungil, lengkingan itu adalah terompet yang mampu menghentikan nyala segala wujud, dan menggoncangkan para penunggang gajah.

Dan dari sini terbaca suatu kelahiran... paling permata dari segala mutiara, paling nurani dari semesta hati. dianya pembawa secangkir susu dan madu, penghapus haus beribu tahun.

Itulah Engkau ya Rosululloh...
yang mampu menegakkan kembali tiang-tiang nadi langit, yang mampu menyelamatkan dunia tanpa dentum meriam, dan membawa kemenangan teragung dalam lorong-lorong sejarah.

Namun ketika nyanyian kedamaian itu hanyalah syair sebuah waktu, dan ketika umur adalah pengikat rohmu, sedang lembaran-lembaran sejarah telah bersemayam dalam firdaus

Dan dari sini terbaca...kabut yang membawa titian langkah kami satu persatu, tertatih, terseok dan tersungkur, sedang dunia tinggal puing-puing kebesaranMu.

Dri sini pula mata batin kami menyandang secercah cahaya, dari sini jiwa kami terpanggil dan bangkit, tuk menyambung lidah-lidah kelu yang patah dan beribu syair daudMu yang mulaibungkam.

Dengarlah...
kami akan menyenandungkan lagu kebangkitan sejati, hingga terjelma...
BERIBU MUHAMMAD DALAM JIWA GESANG YANG BERKARANG

kado ulang tahun Nabi Muhammad

1 comments:

NEO-SUFISM said...

ho keren banget.....!
tapi ana mo nanya kata dibawah ini apakah ga' da kata yang lebih tepat :

1. air tetek ibunya, kan bisa ASI
2. menyenandungkan, kan bisa melantunkan

kembangkan terus, jangan pernah berhenti berkarya. coz kalo gajah meninggalkan gading, harimau meninggalkan belang kalo manusia....? ya meninggalkan karyalahhhhhh.....!

Post a Comment

 

Copyright © 2009 Martina Musfiani. All Rights Reserved